Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Dicaci Kawan Dipuji Lawan

Gambar
Todd Wood (Ph.D, University of Virginia) adalah seorang Kristen fundamentalis kreasionis. Beliau pendukung Young Earth Creationism (YEC), sebuah kelompok yang anti teori evolusi, sekaligus tidak percaya umur bumi sudah milyaran tahun. Keahlian Wood adalah biokimia, sama dengan keahlian Michael Behe, salah satu perintis gerakan Intelligent Design (ID) yang juga anti teori evolusi Darwin/neo-Darwin. Todd Wood sosok kontroversial. Ia sempat dicaci kawan-kawannya sesama kreasionis, tetapi dipuji lawan-lawannya yang evolusionis. Mengapa? Wood menasihati kaum kreasionis, bahwa teori evolusi adalah teori yang didukung bukti, dan bukan teori yang gagal atau cacat. Tetapi, Wood tetap menegaskan bahwa ia lebih percaya Alkitab ketimbang teori evolusi. Mengapa Todd Wood tampak "plinplan"? Beliau menyatakan bahwa dirinya tidak gila, & tidak pula "bertobat" menjadi evolusionis. Barangkali, Wood berusaha bersikap profesional sebagai seorang biologiwan. Berikut adalah kutipan

Bakteri Pemakan Nilon

Gambar
Bakteri adalah makhluk bersel tunggal yang berkembang biak dengan cara membelah diri. Ada bakteri jenis flavobacterium yang memakan & mencerna nilon. Nilon (nylon) adalah kimia sintetik yang dipakai untuk membuat serat polimer nilon pada sikat gigi, stocking, pakaian, parasut, tali, dan sebagainya. Nilon diciptakan manusia sekitar tahun 1930an, sedangkan bakteri pemakan nilon itu baru diketahui keberadaannya tahun 1970an. Artinya, bakteri jenis flavobacterium pemakan nilon itu muncul dalam rentang waktu 40 tahun sejak diciptakannya nilon. Bakteri nilon muncul di kolam limbah industri pembuatan nilon. Penelitian DNA & gen lebih lanjut menunjukkan, bakteri nilon itu adalah hasil evolusi melalui mutasi genetik. Pertama, terjadi penyisipan satu "huruf" DNA pada gen sebelumnya. Langkah evolusi selanjutnya adalah duplikasi gen. Perubahan gen yang sangat berarti itu menyebabkan terciptanya bakteri baru yang bisa memproduksi tiga enzim untuk mencerna nilon. Enzim-enzim itu

Jejak Leluhur Bersama

Gambar
Di dalam genom/DNA manusia ditemukan jejak hewan bertelur (egg-laying), berupa sisa gen-gen pembuat vitellogenin. Gen-gen itu menjalankan fungsinya di tubuh hewan bertelur masa kini, seperti burung & reptil. Vitellogenin adalah protein yang diperlukan untuk membawa gizi dari sang induk kepada kuning telurnya sebelum cangkang (shell) telurnya terbentuk. Pada mamalia berplasenta, vitellogenin itu tidak diperlukan, karena gizi disalurkan melalui saluran plasenta kepada embrio. Lantas, mengapa sisa gen-gen vitellogenin itu bisa ada di dalam genom mamalia dan manusia, jika memang tidak diperlukan? Itu menunjukkan proses evolusi yang sedang berlangsung. Mamalia, burung, & reptil sebenarnya berkerabat. Mereka sama-sama ber-evolusi dari hewan leluhur yang sama, yaitu reptil bertelur purba yang hidup sekitar 310 juta tahun yang lalu (lihat diagram kekerabatan evolusi). Pada manusia, bangunan gen-gen pembuat vitellogenin itu sudah tidak utuh lagi, dan sedang berangsur lenyap. Tetapi,

Kecacatan yang Menggairahkan

Gambar
Charles Darwin (1809-1882), bapak biologi modern, sempat bingung dengan tampilan mencolok & berlebihan pada ekor burung merak jantan, karena tidak sesuai dengan teori 'seleksi alam'. Hewan berpenampilan mewah & mencolok itu rentan untuk diburu oleh pemangsa (predator) karena mudah terlihat, atau kurang gesit karena terbebani oleh ornamennya sendiri. Lalu, Darwin memperkenalkan teori 'seleksi seksual'. Tampilan mencolok yang merepotkan itu bisa sintas (survive) karena menjadi daya tarik bagi lawan jenis. Semakin mencolok tampilan, maka semakin mudah dapat jodoh & kawin. Akibatnya, anak cucu mereka mewariskan ciri genetik tampilan mencolok itu. Beberapa teori diajukan oleh para biologiwan sesudah Darwin untuk merinci seleksi seksual itu. Misalnya, teori "bergulir lepas" Fisher-Lande, teori "parasit" Hamilton, dan teori "kecacatan" Zahavi-Grafen. Kesempatan saat ini hanya dibahas teori "kecacatan" Zahavi-Grafen. Misalny