Kecacatan yang Menggairahkan


Charles Darwin (1809-1882), bapak biologi modern, sempat bingung dengan tampilan mencolok & berlebihan pada ekor burung merak jantan, karena tidak sesuai dengan teori 'seleksi alam'. Hewan berpenampilan mewah & mencolok itu rentan untuk diburu oleh pemangsa (predator) karena mudah terlihat, atau kurang gesit karena terbebani oleh ornamennya sendiri. Lalu, Darwin memperkenalkan teori 'seleksi seksual'. Tampilan mencolok yang merepotkan itu bisa sintas (survive) karena menjadi daya tarik bagi lawan jenis. Semakin mencolok tampilan, maka semakin mudah dapat jodoh & kawin. Akibatnya, anak cucu mereka mewariskan ciri genetik tampilan mencolok itu. Beberapa teori diajukan oleh para biologiwan sesudah Darwin untuk merinci seleksi seksual itu. Misalnya, teori "bergulir lepas" Fisher-Lande, teori "parasit" Hamilton, dan teori "kecacatan" Zahavi-Grafen.

Kesempatan saat ini hanya dibahas teori "kecacatan" Zahavi-Grafen. Misalnya, pejantan burung cendrawasih selalu memiliki ekor yang panjang & mencolok. Menurut teori Zahavi, ekor panjang & mencolok itu sebenarnya adalah "kecacatan" (handicap) yang terjadi di nenek moyang burung cendrawasih. Tetapi, kecacatan itu kebetulan dipandang positif oleh si betina, bukan karena sekadar indah, tetapi si pejantan dianggap tangguh karena bisa bertahan hidup & beraktivitas walaupun dibebani oleh ekornya yang panjang itu. Analoginya seperti dua orang yang berlomba lari. Keduanya mencapai garis finish bersamaan, tetapi pelari yang satu memakai ransel yang sarat beban. Siapakah pelari yang lebih unggul & tangguh sebenarnya? Jawabannya Anda sudah tahu.

Tentu saja tidak semua kecacatan dianggap menarik & bisa sintas. Secara umum, kecacatan adalah tanda kelemahan, tetapi terserah seleksi seksual & seleksi alam yang kebetulan meloloskan kecacatan itu, dengan mempertimbangkan tingkat risiko diincar pemangsa. Pejantan berekor panjang akhirnya lebih mudah kawin dibandingkan pesaing yang berekor lebih pendek. Maka, gen-gen ekor panjang itu pun mudah terwariskan ke anak cucunya. Demikian pula si betina, meneruskan gen-gen penyuka pejantan berekor panjang kepada generasi betina berikutnya. Akhirnya, kecacatan itu menjadi normal.

"..., birds of Paradise, and some others, congregate; and successive males display their gorgeous plumage and perform strange antics before the females, which standing by as spectators, at last choose the most attractive partner. ...
Thus it is, as I believe, that when the males & females of any animal have the same general habits of life, but differ in structure, colour, or ornament, such differences have been mainly caused by sexual selection; ... "
- Charles Darwin, 1859.

Kepustakaan:
Charles Darwin, The Origin of Species (1859).
Richard Dawkins, The Selfish Gene: 40th Anniversary Edition (Oxford University Press, 2016).
Stanley Rice, Encyclopedia of Evolution (Facts on File, 2007).
"Handicap principle" (Wikipedia).
"Bird-of-paradise" (Wikipedia).
"Peafowl" (Wikipedia).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Paus, Evolusi dari Ikan atau Mamalia Darat?

Mengapa Sudut Bukan Besaran Pokok?

Gerobak Bakso Mendorong Pedagangnya