Pemotret DNA yang Terlupakan

Tidak adil! Diskriminasi terhadap perempuan! Begitulah kira-kira reaksi sebagian masyarakat setelah tahu bahwa Rosalind Franklin (1920-1958) kurang dihargai terkait penemuan struktur molekul DNA, padahal foto DNA yang menginspirasi James Watson & Francis Crick adalah hasil kerja Rosalind Franklin. Sebelum publikasi penemuan bentuk DNA itu, Watson sempat mendatangi laboratorium biofisika tempat Franklin bekerja, lalu melihat langsung foto DNA karya Franklin di sana.

Memotret molekul DNA bukanlah perkara mudah. Berkali-kali Maurice Wilkins melakukannya, tetapi hasil fotonya buram. DNA harus dibekukan dalam kristal, lalu ditembak sinar X. Bayangan DNA akan terbentuk sebagai hasil difraksi sinar X itu. Akhirnya, kolega Wilkins di King's College London, yaitu Rosalind Franklin, tahu cara menghasilkan foto yang lumayan jelas. Sang pakar kristalografi sinar X itu menemukan, bahwa DNA tidak boleh terlalu lembap atau terlalu kering, supaya foto yang dihasilkan tampak lumayan jelas. Kelembapan kamar harus tepat. Kemudian, beliau menghasilkan sendiri foto DNA yang sangat ikonik itu dengan dibantu seorang mahasiswanya. Foto itu diberinya label "Photograph 51".

Sayang, Rosalind Franklin meninggal dalam usia muda di tahun 1958. Jika tidak, barangkali beliau punya kesempatan meraih Nobel di tahun 1962 bersama Watson, Crick, & Wilkins untuk penemuan bentuk molekul dasar kehidupan itu. Kini, komunitas akademik sudah mengakui & menghargai peran penting Franklin dalam penemuan stuktur DNA itu. Buku-buku sains saat ini sudah banyak yang menyebut nama Franklin di samping nama Watson, Crick, & Wilkins. "Photograph 51" hasil jepretan Franklin yang legendaris itu juga sering ditampilkan. Nama Franklin pun diabadikan sebagai nama penghargaan untuk karya ilmiah. Bahkan, Finch University di Illinois, Amerika Serikat, mengubah namanya menjadi Rosalind Franklin University di tahun 2004.

Kepustakaan:
Siddharta Mukherjee, The Gene: an intimate history (Scribner, 2016).
"Rosalind Franklin: British chemist, biophysicist, and X-ray crystallographer"  (Wikipedia).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Paus, Evolusi dari Ikan atau Mamalia Darat?

Mengapa Sudut Bukan Besaran Pokok?

Gerobak Bakso Mendorong Pedagangnya