Genetik Manusia Afrika Lebih Beragam

KERAGAMAN MANUSIA AFRIKA MELEBIHI SEMUA MANUSIA LAINNYA

Keragaman genetik penduduk asli sub-Sahara (sebelah Selatan gurun Sahara, Afrika) ternyata lebih kaya dari gabungan keragaman semua manusia di luar Afrika! Lho bagaimana mungkin? Ya faktanya begitu. Intuisi, praanggapan, & akal sehat keseharian kita sering keliru di hadapan sains. Biologi & genetika modern telah menunjukkan bahwa leluhur semua manusia di bumi ini berasal dari daerah sub-Sahara, benua Afrika. Beberapa ribu orang Afrika (Homo sapiens) keluar dari benua itu puluhan ribu tahun yang lampau. Mereka mengembara, menyebar, & beranak cucu memenuhi semua benua di bumi ini. Karena hanya sebagian kecil saja yang meninggalkan Afrika, maka keragaman genetik mereka kurang beragam dibandingkan para saudara mereka yang tetap tinggal di Afrika. Analoginya: misal, sekantong kelereng yang terdiri dari 100 butir dengan 12 warna berbeda. Jika Anda mengambil secara acak 5 kelereng, maka tentu keragaman maksimal yang mungkin hanya 5 warna saja. Nah, Afrika itu ibarat "kantong gen" atau "kolam gen" bagi leluhur semua manusia.

Lho, bukankah di luar Afrika keragaman para leluhur itu juga bertambah melalui mutasi gen yang menguntungkan? Benar, tetapi keragaman puluhan ribu tahun di luar Afrika tetap belum bisa menandingi keragaman genetik para sepupu mereka yang tetap tinggal di Afrika turun temurun. Keragaman selama ratusan atau puluhan ribu tahun tidak bisa menandingi keragaman hasil evolusi jutaan tahun. Lantas, jika memang paling beragam, mengapa orang asli Afrika warna kulitnya gelap semua? Walaupun kulit mereka gelap, tetap ada gradasi dari yang agak coklat sampai hitam. Warna kulit gelap adalah hasil seleksi alam, sesuai teori Darwin. Pigmentasi kulit gelap melindungi tubuh dari kekurangan senyawa folat (folate) akibat radiasi sinar UV matahari yang berintensitas tinggi di Afrika. Kekurangan folat bisa menyebabkan cacat atau kematian janin pada ibu hamil. Itu sebabnya bidan & dokter selalu memberikan suplemen folat kepada ibu hamil.

Perhatikan foto keragaman orang-orang asli Afrika di bawah ini. Kulit coklat atau hitam, mata sipit atau memelotot, hidung mancung atau pesek, dahi lebar atau sempit, bibir tebal atau tipis, semuanya ada. Itu baru sekelumit contoh dari keragaman yang terlihat. Keragaman di tingkat gen & DNA jauh lebih banyak lagi.

Kepustakaan:
Daniel J. Fairbanks, Everyone is African: how science explodes the myth of race (Prometheus Books, 2015).
Stanley Rice, Encyclopedia of Evolution (Facts on File, 2007).
Spencer Wells, Deep Ancestry: inside the genographic project, the landmark DNA quest to decipher our distant past (National Geographic Society, 2006).
National Geographic Indonesia, April 2018.
"Ternyata Konsep Ras Manusia itu Keliru" (Bung Jos Menggoyang, Facebook).

Foto: Halaman 44-45, majalah National Geographic Indonesia, April 2018.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Paus, Evolusi dari Ikan atau Mamalia Darat?

Gerobak Bakso Mendorong Pedagangnya

Mengapa Sudut Bukan Besaran Pokok?