Bilangan Nol
BILANGAN NOL
Bilangan "nol" tampaknya sepele, tetapi penemuannya adalah sangat penting, karena membuat proses berhitung & penulisan angka menjadi mudah & praktis. Bandingkan dengan angka Romawi yang tidak punya bilangan nol.
Bilangan nol diciptakan & digunakan oleh orang India kuno, lalu diterima oleh orang Arab. Melalui orang Arab ini, bilangan nol itu dikenal oleh orang Eropa.
Di India kuno, bilangan nol disebut "sunya" yang berarti "kosong". Sunya itu kemudian diterima oleh Arab yang menamakannya "sifr" yang berarti "tempat kosong". Lalu "sifr" itulah yang masuk ke Eropa lama untuk menjadi kata "zephirum" atau "cephirum" serta bentuk kata ubahan lainnya.
Kepustakaan:
Dali S. Naga, Berhitung: Sejarah & Pengembangannya (Gramedia, 1980).
Jung Hae-Yung, Shin Yong-Hee, Sejarah Sains 2 (Gramedia Pustaka Utama, 2015).
Komentar
Posting Komentar