Irreducible Complexity

Istilah "Irreducible complexity" (kompleksitas yang tak tereduksi) atau "kepelikan yang tak bisa dikurang-kurangi" dipopulerkan oleh Michael Behe & kaum anti teori Darwin. Mereka menganggap, bahwa kompleksitas, kepelikan, atau kecanggihan pada suatu makhluk hidup, tidak mungkin hasil dari proses evolusi. Jika salah satu komponen penyusun kompleksitas pada makhluk itu dikurangi, maka makhluk itu gagal berfungsi. Jadi, kompleksitas itu haruslah berbentuk seperti sekarang ini supaya bisa berfungsi.

 Michael Behe, biologiwan yang anti teori Darwin, yang juga salah satu pendiri Intelligent Design movement (gerakan Rancang Cerdas), menjelaskan arti "irreducible complexity":
"By irreducibly complex I mean a single system composed of several well-matched, interacting parts that contribute to the basic function, wherein the removal of any one of the parts causes the system to effectively cease functioning." (Michael Behe 1996).

Cara berpikir di atas, disadari atau tidak, telah keliru mengandaikan proses evolusi itu seperti merakit mesin kendaraan bermotor (Behe sendiri memakai pengandaian alat perangkap tikus). Ibarat memasang berbagai komponennya secara bertahap. Jika salah satu atau lebih dari komponen mesinnya dicopot atau belum dipasang, maka mesin tidak berfungsi. Analogi merakit seperti itu sangat tidak tepat untuk evolusi makhluk hidup. Evolusi bukanlah proses bertahap memasang komponen-komponen. Kaum anti evolusi itu membayangkan sendiri, bahwa tidak ada kompleksitas atau makhluk peralihan yang komponennya belum terpasang lengkap. Lalu mereka berkesimpulan: evolusi ala teori Darwin/neo-Darwin itu tidak mungkin ada.

Dengan kata lain, Behe & para pengikut Intelligent Design movement, kagum dengan sistem yang disebutnya "irreducible complexity" itu. Lalu berkesimpulan, bahwa hal itu terjadi karena adanya "Rancangan Cerdas" & bukan karena evolusi melalui mutasi acak. Di sini kita melihat lagi seruan klasik yang naif: "Creation or evolution!", tetapi dengan baju yang berbeda: "Intelligent design or random mutation!". Penciptaan dipertentangkan dengan evolusi. Rancangan cerdas dipertentangkan dengan mutasi acak.

Kepustakaan:

Francis S. Collins, The Language of God (Free Press, 2006).

Stanley A. Rice, Encyclopedia of Evolution (Facts On File Inc., 2007).

Kenneth R. Miller, The Flagellum Unspun: the collapse of "irreducible complexity" (www.millerandlevine.com).

"Irreducible complexity" (www.ideacenter.org).

"Irreducible complexity" (Wikipedia).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Paus, Evolusi dari Ikan atau Mamalia Darat?

Mengapa Sudut Bukan Besaran Pokok?

Gerobak Bakso Mendorong Pedagangnya