Serangga yang Diprediksi Darwin dan Wallace

Melihat anatomi dari bunga anggrek Angraecum sesquipedale, Charles Darwin, penulis The Origin of Species itu kagum & bertanya, apakah ada serangga yang bisa mengambil nektar dengan masuk ke dalam tabung panjang & sempit yang terjulur keluar dari bunga itu? Bagaimana anggrek itu bisa berkembang biak tanpa serangga yang membantu penyerbukan (pollination)?

Charles Darwin (1809-1882), sang penggagas teori evolusi & seleksi alam itu, memprediksi (1862) bahwa serangga itu memiliki sungut (proboscis) sangat panjang untuk bisa mengambil nektar dari bunga anggrek itu.  Sebenarnya, serangga itu sudah ditemukan orang lain, tetapi keterkaitannya dengan bunga Angraecum sesquipedale itu belum disadari & teramati langsung.

21 tahun setelah Darwin meninggal, serangga penyerbuk bunga Angraecum sesquipedale yang diramalkan Darwin itu diketahui. Serangga itu memiliki sungut (proboscis) yang sangat panjang untuk bisa mengambil nektar dari anggrek itu. Serangga itu diberi nama Xanthopan morgani praedicta.
Konon, tambahan praedicta pada nama serangga itu untuk menghormati prediksi dari Alfred Wallace. Tak jelas, apakah Wallace juga memprediksi sendiri, atau ia sekadar mengulang prediksi yang ada di buku Darwin tentang anggrek itu. Sebab itu, Richard Dawkins menyebutnya sebagai "prediksi Darwin/Wallace".

Bunga & serangga di atas adalah contoh yang jelas & menarik dari koevolusi (coevolution). Evolusi suatu spesies dipengaruhi atau mempengaruhi evolusi spesies yang lain. Sangat mungkin semua spesies mengalami koevolusi, mengingat setiap spesies ada dalam jejaring keterkaitan ekologis (web of ecological relationship).

Kepustakaan:

Richard Dawkins, The Greatest Show on Earth (Free Press, 2009).

Stanley A. Rice, Encyclopedia of Evolution (Facts On File., 2007).

"Xanthopan" (Wikipedia).

"Angraecum sesquipedale" (Wikipedia).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Paus, Evolusi dari Ikan atau Mamalia Darat?

Gerobak Bakso Mendorong Pedagangnya

Mengapa Sudut Bukan Besaran Pokok?