Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Paus, Evolusi dari Ikan atau Mamalia Darat?

Gambar
Paus adalah salah satu contoh hewan laut yang bentuknya seperti ikan, tetapi merupakan hewan menyusui yang bernapas dengan paru-paru. Apakah paus itu ikan yang ber-evolusi menjadi mamalia, atau mamalia darat yang ber-evolusi bentuknya menjadi seperti ikan? Dengan memperhatikan kerangka paus & fosil-fosil hewan peralihan, dunia sains yakin bahwa paus bersama golongan cetacean (misal, lumba-lumba) adalah hasil evolusi dari mamalia darat. Kedua sirip paus adalah hasil evolusi dari kaki depan hewan mamalia darat. Bidang ekornya horisontal dengan gerak mengibas secara vertikal, berlawanan dengan ikan yang bidang ekornya vertikal dengan gerak mengibas horisontal. Pada paus masih dijumpai tulang sisa dari kaki belakang mamalia darat. Fosil-fosil kerangka nenek moyang paus juga memperlihatkan perubahan berangsur sesuai dengan zamannya. Untuk lebih meyakinkan lagi, analisis DNA bisa memastikan bahwa paus adalah hasil evolusi dari mamalia darat. Bahkan, ilmu genetika juga bisa menentukan

Makhluk dengan Ratusan Mata Berlensa

Gambar
Makhluk laut ini memiliki ratusan mata, bahkan berlensa pula. Lebih mengherankan lagi, lensanya itu bukan terbentuk dari protein sebagaimana lensa mata umumnya, tetapi terbuat dari batu mineral. Makhluk itu adalah jenis moluska laut yang disebut Kiton atau Chiton ( Acanthopleura granulata ). Kiton memiliki ratusan mata itu dalam lempeng cangkangnya, masing-masing memiliki lensa, retina, & lapisan pigmen. Lensanya tidak terbuat dari protein, melainkan aragonit, yaitu batu mineral dari molekul kalsium & karbonat dalam air laut. Lensa batunya itu bisa terkikis, tetapi kiton akan membuat yang baru. Idealnya lensa mata adalah kristalin bening yang terbuat dari protein, bukan batu mineral yang buram. Evolusi tidak selalu "cerdas" seperti harapan & dugaan kita. Kepustakaan: National Geographic Indonesia (2016). (photo credits: Speiser Lab of Evolutionary Physiology, University of  South Carolina)

Helikopter Tanpa Baling-baling Ekor

Gambar
Tanya: Mengapa helikopter dengan dua baling-baling horisontal ini tidak memiliki ekor yang berbaling-baling vertikal seperti pada helikopter sederhana dengan satu baling-baling horisontal? Jawab: Baling-baling ekor pada helikopter sederhana, bertujuan untuk mencegah badan helikopter terpuntir akibat efek hukum ketiga Newton. Bunyi hukum ketiga Newton: "Suatu aksi akan menimbulkan reaksi yang sama besarnya tetapi dalam arah yang berlawanan". Ketika helikopter beraksi memutar baling-baling utamanya (horisontal), maka saat yang sama baling-baling utama itu juga bereaksi memuntir badan helikopter dalam arah putaran yang berlawanan. Nah, baling-baling kecil di ekor itu, bertujuan untuk mengimbangi atau mengendalikan efek puntiran itu. Pada helikopter dengan dua baling-baling utama horisontal, ekor berbaling-baling vertikal tidak diperlukan lagi. Sebab, dua baling-baling utama horisontal itu saling berputar dalam arah yang berlawanan, sehingga sudah saling mengimbangi atau saling

Ubur-ubur dengan 24 Mata

Gambar
Ubur-ubur kotak ( Tripedalia cystophora ) ini ukurannya sangat kecil. Lebar maksimumnya sekitar 1 cm (10 mm), tetapi memiliki 24 mata yang terkelompok dalam empat rhopalium. Masing-masing rhopalium terdiri dari 6 mata. Ubur-ubur kotak itu tak memiliki otak untuk menerjemahkan data indra, namun bereaksi terhadap citra resolusi rendah sederhana. Di tiap rhopalium, empat dari enam mata itu adalah mata sederhana yang berfungsi sebagai sensor cahaya, guna menghindari rintangan. Dua mata yang lain adalah mata berlensa yang bisa memfokuskan cahaya sehingga melihat bayangan lebih jelas. Uniknya, pemberat mengambang dari kristal statolith, selalu menjaga agar mata berlensa itu selalu mengarah ke atas, mencari bayangan pohon bakau (mangrove), tempat adanya makanan & naungan. Kita mengira bahwa dua mata saja sudah cukup memadai & efisien, apa lagi untuk makhluk air berukuran kecil seperti ubur-ubur kotak itu. Seleksi alam kadang-kadang meloloskan hasil evolusi berupa makhluk yang tampa

Meloncat Vertikal, Kembali ke Pijakan Awal

Gambar
Tanya: Jika muka bumi memang bergerak berotasi dari Barat ke Timur, mengapa ketika saya meloncat vertikal ke atas, tetap jatuh kembali ke posisi pijakan awal? Mengapa saya tidak terhempas atau bergeser ke arah Barat? Jawab: Cobalah kamu meloncat vertikal di dalam bus besar yang sedang melaju kencang dengan kecepatan tetap di jalan tol. Kamu tetap akan mendarat di posisi pijakan semula di lantai bus. Kamu tidak akan bergeser atau terhempas ke arah belakang bus. Walau kamu merasa bergerak vertikal terhadap lantai bus, tetapi terhadap jalan tol kamu juga bergerak ke depan bersama gerak bus. Seorang pengamat yang berdiri di tepi jalan tol, akan melihat gerakan loncatan kamu sebagai gerak parabola terhadap jalan tol. Sementara itu semua penumpang di dalam bus tetap melihat loncatan kamu sebagai gerak vertikal terhadap lantai bus. Cobalah juga, melepaskan sebuah bola di dalam bus  yang melaju kencang itu. Bola tetap jatuh lurus vertikal terhadap lantai bus. Bola tidak akan terhempas ke bela

Helikopter Diam di Udara, Daratan Bergerak?

Gambar
Tanya: Jika bumi memang bergerak berputar pada sumbunya (berotasi), bukankah helikopter bisa tetap diam di udara sementara daratan di bawahnya bergerak? Tidakkah penumpang helikopter bisa mengamati ke bawah, bahwa kotanya berganti dengan kota lain dengan cepat, bahkan berganti negara. Tetapi hal itu tidak terjadi, mengapa? Jawab: Saat di udara, helikopter sebenarnya sedang "bertumpu" di udara melalui putaran baling-balingnya. Udara adalah bagian dari atmosfir luas yang melekat ke muka bumi karena pengaruh tarikan gravitasi. Atmosfir bumi ikut berputar bersama gerak rotasi bumi. Sebab itu, helikopter yang sedang bertumpu di udara pun tetap ikut bergerak bersama gerak rotasi bumi. Jika atmosfir tidak ikut berputar bersama bumi, maka muka bumi akan selalu dihantam angin universal dengan kecepatan sampai maksimum 1670 km/jam di daerah khatulistiwa, melebihi kecepatan rambat suara. Kecepatan angin seperti itu akan meruntuhkan gunung.

Lamban tetapi Bertahan, Malas tetapi Menyintas

Gambar
Bagaimana bisa hewan sloth yang lamban ini bisa lolos seleksi alam? Tampak malas & tak berdaya, bukankah ia mudah dimangsa oleh predator? Gerakannya yang serba lambat tampak tidak cocok dengan ukuran tubuhnya. Sloth jenis berjari dua, panjangnya sekitar 58-70 cm & beratnya 4-8 kg. Hewan mamalia ini juga tak punya senjata yang cukup berarti, kecuali cakarnya yang lebih berfungsi untuk merayap & bergelantungan di dahan pohon. Makanannya terutama adalah buah-buahan, kulit pohon, zat tanaman lainnya. Gerakannya yang lamban adalah adaptasi untuk menghemat energi, & bersesuaian pula dengan sistem pencernaan & metabolismenya. Habitat asli sloth ada di hutan tropis Amerika selatan & tengah. Komposisi ekologi di habitat aslinya membuat sloth bisa menyintas (survive). Sloth sangat sedikit memiliki hewan pemangsa (predator). Karena banyak menghabiskan waktunya bergelantung di dahan pohon yang tinggi, ia sulit untuk dimangsa. Gerakan sloth yang serba lambat juga tidak muda

Irreducible Complexity

Gambar
Istilah "Irreducible complexity" (kompleksitas yang tak tereduksi) atau "kepelikan yang tak bisa dikurang-kurangi" dipopulerkan oleh Michael Behe & kaum anti teori Darwin. Mereka menganggap, bahwa kompleksitas, kepelikan, atau kecanggihan pada suatu makhluk hidup, tidak mungkin hasil dari proses evolusi. Jika salah satu komponen penyusun kompleksitas pada makhluk itu dikurangi, maka makhluk itu gagal berfungsi. Jadi, kompleksitas itu haruslah berbentuk seperti sekarang ini supaya bisa berfungsi.  Michael Behe, biologiwan yang anti teori Darwin, yang juga salah satu pendiri Intelligent Design movement (gerakan Rancang Cerdas), menjelaskan arti "irreducible complexity": "By irreducibly complex I mean a single system composed of several well-matched, interacting parts that contribute to the basic function, wherein the removal of any one of the parts causes the system to effectively cease functioning." (Michael Behe 1996). Cara berpikir di atas

Ikan Berkepala Transparan

Gambar
Ikan berkepala transparan ini hidup sekitar 600-800 meter di kedalaman laut dengan tekanan hidrostatik yang besar. Apa yang Anda lihat sebagai mata, sebenarnya adalah lubang hidung. Matanya terletak di dalam kepalanya yang tembus pandang itu. Tampak matanya sebagai tabung dengan bulatan lensa hijau. Ikan Macropinna microstoma itu disebut sebagai ikan "mata tong" atau ikan "tong" oleh majalah National Geographic Indonesia. Sepintas mata ikan tong itu hanya bisa melihat ke atas. Para biologiwan pun semula mengira begitu, tetapi kemudian diketahui bahwa mata ikan tong dapat bergerak. Pada posisi menghadap atas, ikan itu mengawasi gerakan mangsanya, misalnya krill (udang kecil halus) yang sedang bergerak turun. Kemudian, matanya bisa bergerak menghadap ke arah depan untuk menuntun ikan itu melahap mangsanya. Ikan dengan mata yang ada di dalam kepala yang transparan itu, menunjukkan bahwa evolusi sering menghasilkan berbagai variasi yang tidak terduga. Entah spesies

Evolusi Kerangka Manusia

Gambar
Data tahun 2014 dari Scientific American tentang evolusi kerangka manusia. Berdasarkan kajian lintas ilmu. Kemunculan ciri-ciri pada fosil leluhur manusia dalam urutan waktu: 💀 Gigi taring kecil (small canine teeth), 7 juta tahun yang lalu (jtl). 💀 Lubang masuk saraf tulang belakang ke tengkorak, maju ke depan (forwardly placed opening for spinal cord), 7 jtl. Adaptasi untuk mulai berjalan tegak. 💀 Sendi lutut kuat, 4,1 jtl. Adaptasi untuk berjalan tegak. 💀 Telapak kaki melengkung (arched foot), 3,7 jtl. Adaptasi untuk berjalan & berlari jarak jauh. 💀 Jari kaki pendek, 3,7 jtl. Adaptasi untuk berjalan & berlari dengan dua kaki. 💀 Tulang panggul pendek & lebar (short, broad pelvis), 3,2 jtl. Adaptasi untuk berjalan tegak. 💀 Jempol panjang, 3,2 jtl. Adaptasi untuk membuat & menggunakan alat. 💀 Bahu rendah, 2 jtl. Adaptasi untuk membuat & menggunakan alat. 💀 Tulang lengan atas terpelintir (twisted humerus), 2 jtl. Adaptasi untuk membuat & menggu

Serangga yang Diprediksi Darwin dan Wallace

Gambar
Melihat anatomi dari bunga anggrek  Angraecum   sesquipedale , Charles Darwin, penulis  The Origin of Species  itu kagum & bertanya, apakah ada serangga yang bisa mengambil nektar dengan masuk ke dalam tabung panjang & sempit yang terjulur keluar dari bunga itu? Bagaimana anggrek itu bisa berkembang biak tanpa serangga yang membantu penyerbukan (pollination)? Charles Darwin (1809-1882), sang penggagas teori evolusi & seleksi alam itu, memprediksi (1862) bahwa serangga itu memiliki sungut (proboscis) sangat panjang untuk bisa mengambil nektar dari bunga anggrek itu.  Sebenarnya, serangga itu sudah ditemukan orang lain, tetapi keterkaitannya dengan bunga  Angraecum   sesquipedale   itu belum disadari & teramati langsung. 21 tahun setelah Darwin meninggal, serangga penyerbuk bunga  Angraecum   sesquipedale   yang diramalkan Darwin   itu diketahui. Serangga itu memiliki sungut (proboscis) yang sangat panjang untuk bisa mengambil nektar dari anggrek itu. Serangga itu diber

Laba-laba Mirip Semut

Gambar
Laba-laba pelompat Myrmarachne jantan ini bertubuh mirip semut, tetapi bermulut panjang untuk ritual perkawinan. Betinanya lebih mirip lagi dengan semut, karena bermulut pendek. Tentu jumlah kaki laba-laba itu tetap delapan seperti laba-laba pada umumnya. Apa keuntungan laba-laba Myrmarachne itu ber-evolusi menyerupai semut? Konon untuk menimbulkan antipati dari banyak predator terhadap serangga sosial yang agresif, punya senjata berbahaya, dan mendominasi ekologi itu. Tetapi, laba-laba Myrmarachne jantan yang bermulut panjang itu masih tampak setengah jadi untuk mirip seperti semut. Proses evolusi membuahkan sebuah kompromi: laba-laba betinanya tampil layaknya semut biasa, sedangkan yang jantan tampil mirip dengan semut pekerja yang sedang membawa beban atau makanan di mulutnya. Walau begitu, laba-laba jantan itu masih belum aman. Ia justru cenderung menjadi mangsa dari predator pengincar semut pekerja, semut yang paling tak berdaya untuk melawan. Para biologiwan tertarik dengan

Seni Mengorbankan Anggota Tubuh

Gambar
Serangga ini tampak aneh. Pada kakinya yang kurus itu tampak menempel sesuatu yang tampak mencolok. Sebutan populer untuk serangga itu adalah tungau berkaki bendera (flag-footed bug), nama ilmiahnya adalah Anisocelis flavolineata . Untuk apa evolusi menghasilkan kaki dengan bendera mencolok seperti itu? Anggota tubuh yang mencolok pada hewan biasanya untuk memikat pasangan atau memancing mangsanya, tetapi seleksi alam telah menjadikan bendera pada kaki serangga itu sebagai pengalih perhatian hewan pemangsanya (misal burung). Ya, bendera merah itu adalah upaya serangga mengalihkan gigitan pemangsa agar mengenai kaki yang tidak terlalu penting, bukan bagian tubuh yang vital. Evolusi & seleksi alam membuat kita terkejut & kagum pada seni mengorbankan bagian tubuh. Ekor cicak adalah contoh paling kita kenal dari seni itu. Betapa beragamnya seni & variasi makhluk hidup di alam. "Endless forms most beautiful" ("beragam bentuk tiada akhir, cantik nian"), dem

Parasit Pemfitnah Semut

Gambar
Parasit jenis nematoda ini, jika termakan oleh semut Cephalotes atratus , akan membuat bokong semut inangnya itu menjadi merah mencolok. Dengan cara itu, si parasit memfitnah inangnya supaya dimakan oleh burung. Burung akan tertipu, menyangka bokong si semut adalah biji atau buah merah ranum yang menggiurkan untuk disantap. Sejumlah telur nematoda yang ada di tubuh si semut akan tertelan oleh burung pemangsa. Burung itu pun akan menyebarkan telur-telur nematoda  itu lewat kotorannya yang akan dimakan oleh semut lain. Siklus hidup parasit nematoda itu pun berlanjut terus. Evolusi sering menghasilkan sesuatu yang tidak terduga. Kasus di atas adalah penyerupaan (mimikri) yang merugikan bagi si inang, tetapi menguntungkan bagi si parasit. Lho, bukankah semut yang bokongnya memerah itu kelak bisa tersingkir oleh seleksi alam? Ya, bisa jadi demikian. Atau, semut itu akan ber-evolusi menghasilkan spesies yang tak bisa lagi difitnah oleh parasitnya. Entahlah. Spesies hasil evolusi tidak bisa

Semut Pemalsu Identitas

Gambar
Salut untuk para biologiwan yang tak mudah tertipu oleh semut pemalsu identitas ini. Semut Hyalymenus nymph tampilan & tingkahnya meniru semut lain, yaitu semut Ectat omma sp . pemakan getah. Semut Ectatomma itu mengeluarkan toksin & duri, sehingga hewan pemangsa yang telah belajar, akan enggan untuk menyantapnya. Tetapi , semut Hyalimenus , bentuk & tingkahnya mirip semut Ectatomma , sehingga juga berpeluang lebih besar untuk terhindar disantap oleh hewan pemangsa. Hewan pemangsa akan tertipu, menyangkanya beracun juga. Semut pemalsu identitas itu pun kadang-kadang berdekatan dengan semut yang ditirunya. Perhatikan foto di bawah ini. Semut peniru ada di sebelah paling kanan, sedangkan semut yang ditirunya ada dua ekor di sebelah kiri. Semut Hyalimenus nymph itu mencoba berbaur dengan semut Ecta tomma . Tetapi, jika semut Ectatomma itu menemukan penirunya berada di antara kelompoknya, maka si peniru itu bakal diserang. Peniruan (mimikri) adalah contoh mengagum

Bunga Anggrek Penipu

Gambar
Charles Darwin, bapak biologi modern, terpesona oleh cara penyerbukan bunga anggrek (orchids) di alam liar. Bahkan, beliau menulis buku khusus tentang bunga anggrek, The Various Contrivances by which Orchids are Fertilised by Insects (1882). Darwin dibuat bingung oleh bentuk anggrek Ophrys yang mirip lebah. Umumnya, bunga menghasilkan nektar (bahan baku madu) untuk memancing lebah datang. Bunga pun memperoleh keuntungan karena lebah membantu perkembangbiakannya, melalui proses penyerbukan. Tetapi, tidak demikian bagi beberapa jenis bunga anggrek. Ketimbang menghasilkan nektar dengan ongkos yang mahal, anggrek-anggrek itu menipu lebah dengan strategi yang cerdik. Salah satu contoh adalah bunga anggrek jenis Ophrys speculum di kepulauan Sardinia (Italia). Anggrek itu ber-evolusi dengan meniru tampilan & bau dari lebah betina untuk menipu lebah jantan. Dilihat dari dekat, bibir bawah (labellum) dari anggrek itu mirip seekor lebah betina yang dilihat dari belakang. Bahkan anggrek it

Garis Wallace: Bukti Evolusi di Bumi Nusantara

Gambar
Sambil menjelajah alam Nusantara, Alfred Russel Wallace menemukan teori evolusi secara independen terhadap Darwin, bahkan sebelum The Origin of Species terbit tahun 1859. Makalah singkat Wallace, "On the Tendency of Varieties to Depart Indefinitely from the Original Type", dikirimnya ke Charles Darwin. Wallace terkenal di Indonesia karena garis imajinernya yang membelah Nusantara menjadi dua bagian daerah geografis keanekaragaman satwa. Dikenal sebagai garis Wallace (Wallace Line). Istilah itu diciptakan oleh T.H. Huxley, biologiwan pembela teori Darwin di Inggris. Bagaimana Wallace sampai pada kesimpulan adanya garis imajiner itu? Wallace cermat mengamati keanekaragaman hayati Nusantara. Beliau heran, mengapa satwa asli pulau Bali tidak dijumpai di pulau Lombok, padahal kedua pulau itu berdekatan, & sebaliknya juga begitu. Demikan pula dengan satwa asli di pulau Kalimantan, tidak dijumpai spesies yang sama atau kerabat dekatnya di pulau Sulawesi, padahal kedua pula

Primata yang Kehilangan Bulu

Gambar
Manusia adalah primata yang berangsur kehilangan bulu. Apa & bagaimana keuntungan tanpa bulu itu dilihat dari perspektif evolusi? Manusia berasal dari makhluk leluhur berbulu yang semula hidup di hutan berpohon rimbun, jutaan tahun yang lampau. Mereka makan buah, & produk tumbuhan. Ketika bumi berangsur memasuki fase pendinginan global, terjadi kekeringan di habitat leluhur manusia di Afrika. Curah hujan, sumber makanan, dan sumber air segar berkurang. Hutan yang rimbun berangsur menjadi padang rumput & belukar. Para leluhur manusia berangsur terdesak untuk berjalan jauh & lama untuk mendapatkan sumber air & makanan. Mereka pun harus berlari-lari mengintai & memburu hewan yang akan menjadi santapannya, padahal leluhur manusia itu tidak bisa cepat berlari. Berjalan atau berlari untuk jarak jauh & lama berakibat suhu tubuh meningkat. Hal itu berbahaya bagi organ dalam tubuh. Leluhur manusia yang ber-evolusi dengan sedikit bulu akan unggul & menyintas (surv

Hernia dari Perspektif Evolusi

Gambar
Hernia pada pria adalah bukti bahwa evolusi berjalan melalui proses utak-atik & tambal sulam. Bukan rancangan anyar yang dimulai dari nol. Hernia adalah masuknya bagian usus ke dalam scrotum (kantong biji pelir). Ini terjadi karena dinding rongga perut yang lemah. Hernia adalah risiko yang muncul dari modifikasi oleh evolusi. Biji pelir (testis) adalah kelenjar penghasil sperma. Pada ikan, kelenjar itu terletak di dalam rongga tubuh. Pada hewan menyusui (mamalia), testis terletak di luar rongga tubuh, yaitu menggantung di dalam kantong biji pelir (scrotum). Hal itu dimaksudkan supaya suhu sperma mamalia tetap tetap terjaga. Tidak terlalu panas, juga tidak terlalu dingin. Semua pria menyadari bahwa scrotum bisa melar & mengkerut tergantung suhu udara. Testis atau gonad pada janin manusia, semula terletak di dalam rongga tubuh, hampir sejajar jantung. Seiring bertambahnya usia janin, testis ini "dipaksa" turun menerobos keluar dari dinding rongga perut. Hal itu juga ta

Sketsa dari Darwin yang Membuat Tercengang

Gambar
Secara tak langsung, Charles Darwin meramalkan temuan penting, yaitu diagram pohon kekerabatan antar spesies yang berbeda. Melalui analisis DNA, ilmu biologi & genetika masa kini membuktikan kebenaran hipotesis Darwin itu. Sketsa "I Think" dari Darwin tentang diagram kekerabatan itu memang bisa diwujudkan, yang menunjukkan bahwa spesies yang berbeda berasal dari leluhur yang sama (common ancestor). Sketsa "I Think" itu berasal dari buku tulis Darwin tahun 1837, setahun setelah beliau kembali dari penjelajahan alam dengan kapal laut, bahkan sebelum   buku  The Origin of Species   terbit di tahun 1859. Di saat itu, ilmu genetika belum muncul, bahkan gen & DNA juga belum disadari keberadaannya. Diagram itu sangat ikonis, sehingga dijadikan lambang organisasi National Center for Science Education (NCSE) di Amerika Serikat. Kepustakaan: Douglas Palmer & Peter Barrett, Evolution: the story of life (Mitchell Beazley, 2009).

Mengintip Kecerdikan dan Keluguan Darwin

Gambar
Daftar isi buku The Origin of Species (1859) saja sudah menyiratkan kecerdikan & keluguan Charles Darwin sang pengarangnya. Bab 1, Variation under Domestication, sudah menunjukkan kecerdikan Darwin. Sebelum menguraikan gagasan besarnya, Darwin menggunakan analogi keragaman & variasi yang diakibatkan oleh seleksi yang dilakukan oleh manusia dalam peternakan & budidaya. Pembaca disiapkan terlebih dahulu oleh Darwin untuk bisa mudah memahami inti gagasannya, bahwa keanekaragaman hayati muncul melalui keturunan yang termodifikasi- dan seleksi alam adalah mekanismenya. Darwin juga menunjukkan keluguannya, tetapi justru keluguannya itu menunjukkan bahwa beliau adalah ilmuwan besar yang jujur. Darwin berani menulis bab 6, Difficulties on Theory, yang khusus membahas hal-hal yang berpotensi melemahkan teori dan gagasannya. Daftar Isi buku itu sebagai berikut: Introduction  CHAPTER I. Variation under Domestication. Causes of Variability — Effects of Habit — Correlation of Growt

Evolusi Kadal yang Terlihat dalam Puluhan Tahun

Gambar
Tahun 1971 mulai diadakan suatu percobaan biologi yang penting. Lima pasang kadal Podarcis Sicula (kadal Mediterania) dari pulau Pod Kopiste dipindahkan ke pulau Pod Mrcaru di pantai Kroasia. Di pulau Pod Mrcaru, sebelumnya tidak ada kadal itu. Lima pasang kadal itu dilepas ke alam liar di pulau mereka yang baru itu. Di pulau asalnya, Pod Kopiste, makanan utama kadal Podarcis Sicula itu adalah serangga. Tahun 2008, para biologiwan datang untuk yang kesekian kalinya ke pulau Pod Mrcaru, bermaksud melihat apa yang terjadi dengan keturunan dari lima pasang kadal itu. Ternyata kadal itu telah berkembang biak dan mulai memakan lebih banyak tumbuhan, padahal kadal jenis itu di pulau asalnya masih memakan serangga sebagai menu utamanya. Bukan itu saja. Kadal itu juga telah mengalami perubahan fisik yang cukup berarti. Kadal yang di pulau Pod Mrcaru itu telah ber-evolusi menjadi kadal dengan kepala yang lebih lebar, lebih panjang, & lebih tinggi dari kadal leluhur mereka di pulau seb

Pendeta Protestan yang Biologiwan ini Percaya Evolusi

Gambar
Apa yang terlintas di pikiran kita, jika seorang pendeta Protestan yang juga dosen biologi menulis buku bertema teori evolusi & iman Kristen? Tentu bikin penasaran. Apa lagi jika beliau percaya kepada evolusi! Beliau adalah C. Petri, seorang pendeta Protestan yang pernah bertugas di Indonesia. Beliau juga adalah dosen biologi di FKIP Negeri Malang. Petri pernah menulis buku dalam bahasa belanda, De Evolutieleer en het Christelijk Geloof . Diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia dengan judul Ajaran Evolusi dan Iman Kristen . Edisi pertama terbit tahun 1965, lalu edisi kedua tahun 1987. Terjemahan buku itu ke bahasa Indonesia dikerjakan oleh Pdt. H.A.van Dop. Sebagian kutipan isi prakata pada edisi kedua dari buku yang ditulis oleh C. Petri itu: "... Kami berterima kasih banyak kepada Prof. Dr. C.M.A.Kuiper bersama isteri, kedua-duanya ahli biologi di Nijmengen, dan kepada Ds. N. de Mooy, dahulu pendeta mahasiswa di Surabaya, atas nasihat-nasihat mereka yang sangat berguna. Tidak

Darwin Meramalkan Gen dan DNA?

Gambar
Benarkah Charles Darwin meramalkan penemuan gen & DNA di bukunya,  The Origin of Species (1859) ? Tidak persis begitu. Secara tidak langsung ya, meski Darwin rasanya tak mampu bisa membayangkan adanya molekul pembawa ciri & sifat makhluk hidup itu. Darwin menyiratkan adanya penyebab yang belum ia ketahui agar variasi & modifikasi melalui seleksi alam bisa terjadi. Tetapi ia tampak yakin penyebab itu harus ada. Darwin menulis: "Whatever the cause may be of each slight difference in the offspring from their parents— and a cause for each must exist— it is the steady accumulation, through natural selection, of such differences, when beneficial to the individual, that gives rise to all the more important modifications of structure, by which the innumerable beings on the face of this earth are enabled to struggle with each other, and the best adapted to survive." Pernyataan Darwin itu dianggap sebagai kelemahan oleh Sir John Herschel, ilmuwan terkemuka yang sejaman de

Cegukan Menurut Perspektif Evolusi

Gambar
Menurut kamus Merriam-Webster, cegukan ("hiccup") adalah: "A sound in your throat that is caused by a sudden, uncontrolled movement of muscles in your chest after you have eaten or drunk too much or too quickly. A spasmodic inhalation with closure of the glottis accompanied by a peculiar sound". Cegukan terjadi saat aliran cepat udara masuk ke tenggorokan disertai oleh menutupnya katup epiglottis (katup di pangkal tenggorokan). Cegukan disebabkan oleh banyak alasan yang mungkin. Misal, kita menelan sesuatu terlalu cepat, atau syaraf pengatur pernafasan terinterupsi atau mengalami iritasi. Perspektif evolusi menjelaskan, bahwa cegukan pada manusia menunjukkan jejak evolusi dari leluhur jauh manusia, yang berupa ikan & amfibi. Ada dua hal yang diwariskan kepada manusia: 1. Syaraf untuk mengatur pernafasan (phrenic nerve) pada manusia, keluar dari batang otak (brain stem), dekat leher, kemudian masuk ke rongga data, dan akhirnya sampai ke diafragma, yaitu sekat

Teologiwan Konservatif Pendukung Teori Evolusi

Gambar
Betapa gamblang & memukaunya karya Darwin, The Origin of Species  (1859), sehingga seorang teologiwan Protestan konservatif pun menjadi percaya kepada teori evolusi, atau setidaknya bersikap ramah & terbuka terhadap gagasan dari Charles Darwin itu. Sang teologiwan adalah Benjamin B. Warfield (1851-1921). Beliau adalah profesor teologi Protestan di Princeton Seminary, pengikut mazhab Calvinisme. Warfield menerima evolusi sebagai "a theory of the method of the divine providence", sambil berargumen bahwa di balik evolusi mestilah ada perancang supranatural. Warfield menyayangkan sikap Darwin yang menjadi agnostik. Bagi Warfield, tidak ada alasan untuk mempertentangkan evolusi dengan Alkitab, dan juga tak perlu menjauhkan seseorang dari kepercayaannya kepada Tuhan. Kepustakaan: Francis S. Collins, The Language of God (Free Press, 2006). Mark Noll, "B. B. Warfield, Biblical Inerrancy, and Evolution" (Biologos.org). "B. B. Warfield: American theologian&qu

Sang Inspirator bagi Para Guru Biologi

Gambar
Semasa remaja, beliau hidup dalam situasi gonjang-ganjing revolusi Rusia. Tamat dari Universitas Kiev sebagai biologiwan. Mengajar genetika di Institut Politeknik Kiev dan Universitas Leningrad. Pada tahun 1927 beliau pergi ke Amerika Serikat, dan akhirnya menetap di sana. Beliau adalah Theodosius Dobzhansky (1900-1975), salah satu biologiwan besar yang ikut berhasil mengawinkan teori seleksi alam dari Charles Darwin dengan teori genetika dari Gregor Mendel, sehingga menghasilkan teori evolusi modern (sintesis modern) di era 1930an-1940an. Buku Dobzhansky yang monumental adalah Genetics and the Origin of Species (1937). Dobzhansky adalah seorang Kristen religius. Ia adalah anggota aktif Gereja Ortodoks Rusia. Baginya teori evolusi tidak bertentangan dengan iman Kristen. Ia beranggapan bahwa proses evolusi juga menghantarkan manusia memasuki kesadaran spiritual. Ia menuangkan pemikirannya itu dalam bukunya, The Biology of Ultimate Concern (1967). Salah satu pernyataannya yang terken

Pendukung Awal Teori Darwin di Amerika

Gambar
Asa Gray (1810-1888), adalah profesor biologi tumbuhan (botani) di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Beliau adalah teman surat-menyurat Charles Darwin, bahkan sejak sebelum buku Darwin The Origin of Species terbit tahun 1859 di Inggris. Gray semula berpendidikan dokter, tetapi kemudian ia lebih tertarik mendalami dunia tumbuhan. Berbeda dengan Darwin yang agak agnostik, Gray adalah seorang Kristen yang sangat percaya Alkitab. Walau begitu, Gray setuju & mendukung gagasan Darwin tentang seleksi alam & asal-usul makhluk hidup. Gray boleh dibilang sebagai ilmuwan terdini yang membela gagasan Darwin di Amerika Serikat. Bahkan, Gray menegaskan bahwa teori Darwin tidak bertentangan dengan iman Kristen. Sikap politik dari Asa Gray adalah anti sistem perbudakan. Walau Gray adalah seorang berkulit putih, beliau pernah mengajarkan Alkitab ke anak-anak berkulit hitam di sekolah Minggu. Bagi Gray, semua ras manusia adalah sederajat & sama mulianya. Peristiwa yang ironis terjadi.

Mata Manusia: Desain yang Tambal Sulam

Gambar
Walau mata manusia cukup canggih, tetapi desainnya aneh & lemah. Retina mata kita susunannya seperti terbalik. Fotoreseptor (sel-sel peka penerima cahaya) ada di balik jaring neuron & pembuluh darah. Cahaya yang masuk harus melalui jaring neuron & pembuluh darah itu untuk sampai ke fotoreseptor. Ini ibarat kamera studio yang kabelnya dipasang menghalangi lubang lensa. Kumpulan serat saraf juga tampak terpaksa melewati sebuah lubang di lapisan fotoreseptor agar dapat mencapai otak. Itu sebabnya kita memiliki titik buta. Keanehan & kelemahan itu adalah keunikan riwayat evolusi kita. Retina manusia juga bisa terlepas dari jaringan dasarnya, menyebabkan kebutaan. Itu tak akan terjadi jika neuron terletak di balik fotoreseptor seperti pada gurita & cumi. Gurita tidak memiliki titik buta. Retinanya juga tidak bisa terlepas. Evolusi mata tidak berlangsung dari yang buruk ke yang sempurna, tetapi dimulai dari melakukan beberapa tugas sederhana dengan baik ke melakukan ban

Fidget Spinner

Gambar
Mengapa Fidget Spinner bisa berputar lama?  Fidget Spinner memiliki sifat kelembaman (inersia) yang relatif cukup besar. Maksudnya, memiliki kecenderungan tak mudah digerakkan, tetapi juga tak mudah berhenti jika sudah bergerak. Walau pusat massanya tepat jatuh di pusat rotasinya, tetapi distribusi massanya yang agak besar itu didesain menjauh dari pusat rotasinya itu. Desain seperti itulah yang membuat nilai inersia (kelembaman) mainan itu besar. Dalam bahasa fisika, mainan fidget spinner dikatakan  memiliki bentuk dengan "momen inersia" yang besar.